Wednesday, August 10, 2016

RI,AZARBAIJAN DAN KORSEL

NUSA DUA, KOMPAS.com – 
Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia bersama-sama Azerbaijan dan Korea Selatan akan melakukan sinergi pada 2017 mendatang. Ketiga negara tersebut ditunjuk Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions (AACC) untuk berkontribusi pada pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice (WCCJ) di Lithuania.
"Sudah sepakat saat pertemuan para Ketua MK se-Asia—Board of Members Meeting (BoMM) AACC—barusan bawa tiga negara ini akan mendapatkan tugas," ujar Ketua MK Indonesia Arief Hidayat, Rabu (10/8/2016).
Tugas yang dimaksud Arief adalah bentuk kontribusi anggotaAACC pada Konferensi Hakim Konstitusi Dunia ke-4 yang diagendakan pada September 2017. Total, ada tiga kontribusiyang akan diberikan.
Tugas-tugas itu meliputi penyediaan key note speaker,moderator, dan juga reporter. Putusan forum menghasilkan bahwakey note speaker akan diwakilkan oleh Ketua MK Korea SelatanHan Chul Park, moderator oleh perwakilan dari Azerbaijan, dan reporter oleh Hakim MK asal Indonesia Maria Farida Indrati.
Ditemui secara terpisah, Han Chul Park menuturkan bahwadirinyia siap ditugaskan menjadi key note speech pada WCCJ 2017.
"Kami sudah punya pengalaman. Pada 2014, kebetulan KoreaSealatan yang menjadi penyelenggara Kongres ke-3 WWCJ di Lithuania. Saat itu acara tersebut dihadiri oleh 92 negara dan 310delegasi sedunia," ujarnya.
Lebih jauh dia melanjutkan bahwa acara tersebut berjalan lancar. Dengan pengalaman itu, dia merasa lebih siap mengemban tugassebagai key note speech.

Untuk bahasan yang akan diuraikannya nanti, Han Chul Parkberencana membicarakan hak asasi manusia dan hak demokrasi.
KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Ketua Mahkamah Konstitusi asal Korea Selatan Han Chul Park saat pertemuan Board of Members Meeting (BoMM) di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/8/2016).

"Yang pasti topiknya akan lebih berkembang dibanding Kongres ke-3 yang kami selenggarakan. Pada 2014, tema Kongres seputarMahkamah Konstitusi dan Solidaritas Masyarakat," ujarnya.
Komentar lain dituturkan oleh Maria, yang akan mengemban tugas sebagai reporter atau penanggung jawab laporan saat Kongreske-4 WCCJ berlangsung. Ditemui seusai pertemuan BoMM, Mariabercerita alasan dirinya ditunjuk.
"Tadi itu, secara tiba-tiba Afghanistan meminta dan mengusulkanreporter akan diembankan kepada Indonesia dan delegasi perempuan. Lalu Pak Ketua (MK Indonesia) langsung menunjuksaya," ujar Maria.
Untuk persiapan, Maria mengaku dirinya belum terbayang karenaputusan tersebut datang secara spontan.

"Akan tetapi, kalau ditanyakan siap atau tidak, ya harus siap,"ujarnya kembali.

No comments:

Post a Comment